Senin, Agustus 23, 2010
Cara Mengganti Nama 'mount point' di Unix Solaris dan Setting Force Direct I/O
step by step mengganti nama mount point di unix solaris, sekaligus mengubah metode penulisan ke disk menjadi 'forcedirectio'.
1. bikin directory yang akan dijadikan nama mount point baru
#mkdir /oraredo1
2. edit /etc/vsftab
ubah nama mountpoint menjadi nama lain
contoh:
/dev/md/dsk/d111 /dev/md/rdsk/d111 /oraredo1_target ufs 2 yes -
menjadi:
/dev/md/dsk/d111 /dev/md/rdsk/d111 /oraredo1 ufs 2 yes forcedirectio
3. unmount mountpoint tersebut:
#umount /oraredo1_target
4. mount kembali dengan nama mount point baru
#mount /dev/md/dsk/d111 /oraredo1
jika hanya mengubah 'forcedirectio', cukup melakukan unmount dan mount.
pastikan tidak ada yang mengakses directory tersebut saat umount/mount
1. bikin directory yang akan dijadikan nama mount point baru
#mkdir /oraredo1
2. edit /etc/vsftab
ubah nama mountpoint menjadi nama lain
contoh:
/dev/md/dsk/d111 /dev/md/rdsk/d111 /oraredo1_target ufs 2 yes -
menjadi:
/dev/md/dsk/d111 /dev/md/rdsk/d111 /oraredo1 ufs 2 yes forcedirectio
3. unmount mountpoint tersebut:
#umount /oraredo1_target
4. mount kembali dengan nama mount point baru
#mount /dev/md/dsk/d111 /oraredo1
jika hanya mengubah 'forcedirectio', cukup melakukan unmount dan mount.
pastikan tidak ada yang mengakses directory tersebut saat umount/mount
command sar unix solaris, get error can’t open /var/adm/sa/sa23
database sempat crash berkali-kali, disinyalir karena performance disk I/O. memang betul saat sebelum crashed, hasil pantauan #iostat -ctnx 1 menunjukkan %block 100% untuk disk tertentu (berisi datafile)
sayangnya, saat akan melakukan traceback dari hasil statistik 'sar', ditemukan error sar: can’t open /var/adm/sa/sa23 (kebetulan hari ini tanggal 23)
coba-coba cari tau dari mbah google, saran-saran yang datang adalah menambahkan cron di crontab file. menurut saya agak lucu, karena dari pengalaman saya berhubungan dengan mesin solaris tidak pernah secara manual menambahkan 'sar' command di crontab, walau mungkin hasilnya akan sama.
"jujur", hampir 10 tahun bermain dengan unix, baru tau kalau ternyata ada command #crontab -e sys.
*mungkin inilah bedanya kebanyakan belajar sendiri atau keluaran training class*
root@hostname # crontab -l sys
#ident "@(#)sys 1.5 92/07/14 SMI" /* SVr4.0 1.2 */
#
# The sys crontab should be used to do performance collection. See cron
# and performance manual pages for details on startup.
#
#0 * * * 0-6 /usr/lib/sa/sa1
#20,40 8-17 * * 1-5 /usr/lib/sa/sa1
#5 18 * * 1-5 /usr/lib/sa/sa2 -s 8:00 -e 18:01 -i 1200 -A
oalah, ya ini yang saya cari-cari, ternyata defaultnya ditagar (tanda pagar :p).
nah, tinggal buka tagar nya.
#crontab -e sys (lalu hapus tagar, save exit)
sekalian jalankan command #svcadm enable system/sar:default
sar sudah terkonfigur.
ingat, file sa* tersebut akan ditulis ke /var/adm/sa/ directory. untuk mengatur agar file tidak menumpuk (dan sebenernya sudah useless), tambahkan cron di root.
15 6 * * * find /var/adm/sa -name 'sa*' -mtime +7 -exec rm {} \; > /dev/null 2>&1
sesuaikan dengan kebutuhan berapa lama akan kita keep di machine.
sayangnya, saat akan melakukan traceback dari hasil statistik 'sar', ditemukan error sar: can’t open /var/adm/sa/sa23 (kebetulan hari ini tanggal 23)
coba-coba cari tau dari mbah google, saran-saran yang datang adalah menambahkan cron di crontab file. menurut saya agak lucu, karena dari pengalaman saya berhubungan dengan mesin solaris tidak pernah secara manual menambahkan 'sar' command di crontab, walau mungkin hasilnya akan sama.
"jujur", hampir 10 tahun bermain dengan unix, baru tau kalau ternyata ada command #crontab -e sys.
*mungkin inilah bedanya kebanyakan belajar sendiri atau keluaran training class*
root@hostname # crontab -l sys
#ident "@(#)sys 1.5 92/07/14 SMI" /* SVr4.0 1.2 */
#
# The sys crontab should be used to do performance collection. See cron
# and performance manual pages for details on startup.
#
#0 * * * 0-6 /usr/lib/sa/sa1
#20,40 8-17 * * 1-5 /usr/lib/sa/sa1
#5 18 * * 1-5 /usr/lib/sa/sa2 -s 8:00 -e 18:01 -i 1200 -A
oalah, ya ini yang saya cari-cari, ternyata defaultnya ditagar (tanda pagar :p).
nah, tinggal buka tagar nya.
#crontab -e sys (lalu hapus tagar, save exit)
sekalian jalankan command #svcadm enable system/sar:default
sar sudah terkonfigur.
ingat, file sa* tersebut akan ditulis ke /var/adm/sa/ directory. untuk mengatur agar file tidak menumpuk (dan sebenernya sudah useless), tambahkan cron di root.
15 6 * * * find /var/adm/sa -name 'sa*' -mtime +7 -exec rm {} \; > /dev/null 2>&1
sesuaikan dengan kebutuhan berapa lama akan kita keep di machine.
Langganan:
Postingan (Atom)